17 February 2010

arti hidup...?

Saat kita beranjak dewasa kita akan temkuan bahwa hidupmu penuh arti bagi orang-orang di sekitarmu.
Saat kita menganggap kita dapat hidup bebas sebenernya kita tidak hidup bebas…….

Saat kita duduk di bangku kuliah kita mengganggap bahwa hidup kita bergantung pada nilai-nilai mata kuliah yang kita dapat, itu salah kawan...!, hidup yang kita jalani semasa kuliah sebenernya hanya di hitung dari nilai yang kita dapat, saat kita mendapat nilai baik kita akan di puji tapi disaat kita mendapat nilai jelek, adakah orang yang perduli dengan keadaan kita saat itu??

Setelah kita menyelesaikan masa studi kita dan kita beranjak untuk bekerja, kita sempat berpikir bahwa kehidupan kita adalah itu, kita akan merasa dihargai saat kita berhasil membawa perusahaan ke arah lebih baik, banyak pujian yang datang kepada kita dan setelah itu mungkin kita akan naik jabatan. kita menganggap bahwa itu adalah kehidupan kita, tapi apakah kita tau bahwa saat kita bekerja, kita hanya dianggap sebagai nilai statistik belaka? nilai yang kadang-kadang bisa turun dan naik?? apakah itu kehidupan kita??

kita baru akan menyadari kehidupan kita sangat beharga saat kita pulang kuliah atau pulang dari kantor. Disana masih banyak yang membutuhkan kita, membutuhkan perhatian kita dan sebenernya nilai dari kehidupan itu sendiri adalah saat itu. Bagaimana kita dapat memberikan kehidupan bagi orang lain, memberikan perhatian kepada orang lain, entah itu baka/ibu, kakak, adik, atau teman kita.

Baca Selengkapnya

03 February 2010

Sepiring Nasi dan Sepotong Ikan Asin

Seringkali orang-orang miskin itu dipandang dengan sebelah mata, berkembang di masyarakat pandangan yang mendiskriditkan orang miskin. Orang-orang miskin dianggap “setengah manusia” setengahnya lagi tergantung pada apa yang ada di kepala orang. Mereka sering disalahkan sebagai sampah masyarakat, dianggap bodoh, malas, sehingga mereka jatuh miskin. Apakah memang demikian cara yang tepat melihat orang miskin?

Menyajikan sisi lain dari kehidupan orang miskin. Kehidupan keluarga muda - sepasang suami istri. Meskipun miskin mereka adalah manusia bermartabat yang menjalani kehidupannya dengan penuh makna. Kehidupannya sederhana tetapi selalu mendalam karena dilewati dengan kasih sayang satu sama lain.
Terdengar klise, memang!
Terkesan romantis cengeng, sepertinya!
Tetapi kenyataannya tidak begitu.

Ini adalah kisah kasih kemanusiaan, kasih yang menjadi bagian inti kehidupan manusia. Yang terus menghidupi dan memberikan energi kehidupan melewati masa-masa sulit di tengah kemiskinan. Sepiring nasi dan sepotong ikan asin akan menjadi pengingat bagi mereka bahwa mereka saling mengasihi. Makanan sehari-hari yang menjadi nikmat walau seadanya.

Ya… mereka orang-orang bermartabat, mereka manusia, sama seperti kita, juga manusia!

Baca Selengkapnya