03 February 2010

Sepiring Nasi dan Sepotong Ikan Asin

Seringkali orang-orang miskin itu dipandang dengan sebelah mata, berkembang di masyarakat pandangan yang mendiskriditkan orang miskin. Orang-orang miskin dianggap “setengah manusia” setengahnya lagi tergantung pada apa yang ada di kepala orang. Mereka sering disalahkan sebagai sampah masyarakat, dianggap bodoh, malas, sehingga mereka jatuh miskin. Apakah memang demikian cara yang tepat melihat orang miskin?

Menyajikan sisi lain dari kehidupan orang miskin. Kehidupan keluarga muda - sepasang suami istri. Meskipun miskin mereka adalah manusia bermartabat yang menjalani kehidupannya dengan penuh makna. Kehidupannya sederhana tetapi selalu mendalam karena dilewati dengan kasih sayang satu sama lain.
Terdengar klise, memang!
Terkesan romantis cengeng, sepertinya!
Tetapi kenyataannya tidak begitu.

Ini adalah kisah kasih kemanusiaan, kasih yang menjadi bagian inti kehidupan manusia. Yang terus menghidupi dan memberikan energi kehidupan melewati masa-masa sulit di tengah kemiskinan. Sepiring nasi dan sepotong ikan asin akan menjadi pengingat bagi mereka bahwa mereka saling mengasihi. Makanan sehari-hari yang menjadi nikmat walau seadanya.

Ya… mereka orang-orang bermartabat, mereka manusia, sama seperti kita, juga manusia!

BACA YANG LAIN



1 Tanggapan Anda:

kristommy said...

SIPPP.....

Post a Comment

Buat Temen-Temen Semua. makasih telah mengunjungi BLOG kita. Kami berharap jadikan ini semua sebagai sarana komunikasi dan curahan rasa "kangen" kita semua